TUWoGSzlTUO6BSYpGSr8BUW7BA==

Form

Comment

7 Cara Bijak Menanggapi Emosi Orang Lain Tanpa Ikut Terseret

Diposting oleh:Yusron Al Fajri

Pernah nggak sih, kamu lagi baik-baik saja, eh tiba-tiba ada orang curhat sambil nangis, marah, atau frustrasi... dan kamu jadi ikutan terbawa suasana? Atau mungkin kamu niatnya mau bantu, tapi malah ikut stres? Kalau iya, berarti kamu sedang menghadapi tantangan yang sering dialami banyak orang: menanggapi emosi orang lain tanpa ikut hanyut di dalamnya.

Sebagai makhluk sosial, peduli sama perasaan orang lain itu penting. Tapi jangan sampai niat baik malah bikin kamu ikut lelah secara emosional. Yuk, pelajari cara bijaknya!

1. Bedakan Empati dan Simpati

Banyak orang salah kaprah antara empati dan simpati. Empati adalah memahami perasaan orang lain tanpa harus tenggelam di dalamnya, sedangkan simpati seringkali membuat kita ikut larut.

Nasihat solutif:
Coba katakan pada diri sendiri:

“Aku hadir untuk memahami, bukan untuk memikul beban itu.”
Dengan empati yang sehat, kamu bisa tetap peduli tanpa kehilangan keseimbangan emosimu sendiri.

2. Dengarkan dengan Tenang, Bukan Langsung Menyelesaikan

Kadang, saat seseorang curhat atau meluapkan emosinya, yang mereka butuhkan bukan solusi, tapi didengarkan. Terlalu cepat memberi saran bisa membuat mereka merasa tidak dimengerti.

Nasihat solutif:
Latih teknik active listening:

  • Tatap mata lawan bicara

  • Tunjukkan bahwa kamu menyimak

  • Ulangi inti dari yang mereka sampaikan, misalnya:
    “Jadi kamu merasa kecewa karena...”
    Ini membuat mereka merasa dipahami tanpa kamu harus ikut terseret emosinya.

3. Jangan Terlalu Cepat Menyerap Emosi Mereka

Kalau teman kamu marah, sedih, atau kecewa, bukan berarti kamu harus ikut merasakannya. Terlalu sering menyerap emosi orang lain bisa bikin kamu burnout.

Nasihat solutif:
Bayangkan dirimu seperti kaca transparan:

Emosi orang lain bisa terlihat jelas, tapi tidak harus kamu simpan di dalam.
Kamu cukup mengerti, bukan menyatu.

4. Tetapkan Batasan yang Sehat

Kamu bisa tetap peduli, tapi perlu punya batas. Jangan sampai kamu jadi pelampiasan emosi orang lain setiap saat, apalagi kalau mereka terus-menerus negatif.

Nasihat solutif:
Buat batas yang sopan tapi tegas, misalnya:

  • “Aku mau dengerin, tapi bisakah kita ngobrol dengan tenang?”

  • “Aku sayang kamu, tapi aku juga butuh ruang untuk jaga diri sendiri.”

Batas bukan untuk menjauh, tapi untuk tetap bisa hadir dengan sehat.

5. Jaga Napas dan Reaksi Fisikmu

Respon spontan saat menghadapi emosi orang lain bisa memicu emosi balik dari kita. Misalnya, mereka marah, lalu kamu ikut emosi. Padahal yang dibutuhkan justru ketenangan.

Nasihat solutif:
Latih teknik grounding sederhana:
Tarik napas dalam 4 detik, tahan 4 detik, hembuskan 6 detik.
Dengan menenangkan tubuh, kamu juga menenangkan pikiran.

6. Jangan Takut Diam Sejenak

Kadang orang yang sedang emosional akan terus bicara atau meluapkan perasaan. Kita pun merasa harus merespons cepat. Padahal, diam sejenak adalah respons juga—yang bijak.

Nasihat solutif:
Gunakan jeda beberapa detik untuk berpikir sebelum menjawab.
Ini membuat responsmu lebih terarah dan tidak emosional.

7. Evaluasi Diri Setelah Interaksi Emosional

Setelah menemani seseorang yang sedang emosional, wajar kalau kamu merasa sedikit lelah. Tapi jangan biarkan itu menumpuk.

Nasihat solutif:
Setelah sesi emosional, coba tanyakan:

  • “Apa aku ikut kepancing tadi?”

  • “Apa aku terlalu larut?”
    Kalau iya, istirahatkan dirimu. Ambil waktu untuk tenang, misalnya dengan journaling, stretching, atau sekadar diam di tempat nyaman.

Peduli Itu Penting, Tapi Jangan Kehilangan Diri

Jadi orang yang peduli dan peka terhadap emosi orang lain adalah nilai yang mulia. Tapi kamu juga harus tetap punya kendali atas perasaanmu sendiri.

Ingat, kita tidak bisa mengontrol emosi orang lain, tapi kita bisa mengatur respon kita terhadapnya. Hadirlah dengan empati, bukan dengan keterbawa-bawaan. Dengan begitu, kamu bisa jadi tempat yang aman bagi orang lain, tanpa kehilangan keseimbangan dalam dirimu sendiri.

Tetap peduli, tetap bijak, dan tetap waras ya bro!

0Komentar