TUWoGSzlTUO6BSYpGSr8BUW7BA==

Form

Comment

5 Cara Menyukai Diri yang Nggak Sempurna

Diposting oleh:Yusron Al Fajri
Cara Menyukai Diri yang Nggak Sempurna

Kita hidup di zaman di mana kesempurnaan dijual di mana-mana—dari feed media sosial, standar kecantikan, hingga pencapaian hidup. Padahal, nggak ada manusia yang benar-benar sempurna. Tapi anehnya, justru itu yang sering bikin kita susah nerima diri sendiri.

Menyukai diri yang nggak sempurna bukan berarti menyerah pada kekurangan. Justru sebaliknya—itu adalah bentuk penerimaan yang paling berani. Karena menyukai diri sendiri bukan soal jadi versi terbaik menurut orang lain, tapi jadi versi utuh yang jujur dan sadar: “Aku, dengan semua celanya, tetap layak dihargai.”

💡 1. Sadar Bahwa ‘Cacat’ Itu Bukan Cacat

Seringkali, yang kita anggap kekurangan cuma karena dibandingkan dengan standar luar. Misalnya:

  • Nggak pandai ngomong → dibilang introvert nggak asyik

  • Nggak punya kulit mulus → dikira nggak merawat diri

  • Nggak ambisius → dianggap pemalas

Padahal bisa jadi itu cuma perbedaan gaya hidup, karakter, atau prioritas. Kekuranganmu menurut A, bisa jadi kekuatanmu menurut B. Jadi, sebelum kamu menyalahkan diri sendiri, tanya dulu: "Ini benar-benar kekurangan, atau cuma beda jalan?"

🔍 2. Evaluasi Standar yang Kamu Gunakan

Banyak dari kita menyusun nilai diri berdasarkan apa yang orang lain anggap hebat. Misalnya:

  • Nilai bagus = pintar

  • Gaji tinggi = sukses

  • Banyak teman = berharga

Padahal, standar hidup itu bisa (dan harus) kamu susun sendiri. Coba luangkan waktu buat menulis ulang:

  • Apa arti "berhasil" versimu?

  • Apa arti "cukup" dalam hidupmu?

  • Apa ciri orang baik yang kamu hormati?

Dari situ, kamu bisa mulai menyukai diri yang tidak sempurna, karena ukurannya kamu yang buat.

🛠️ 3. Fokus ke Proses, Bukan Hasil Akhir

Banyak orang merasa dirinya gagal karena belum sampai ke titik yang diinginkan. Padahal, proses yang kamu jalani itu juga layak diapresiasi.

Contoh:

  • Kamu belum bisa move on, tapi kamu udah berhenti ngecek akun mantan. Itu progres.

  • Kamu belum percaya diri tampil di depan umum, tapi kamu ikut workshop. Itu kemajuan.

Belajar menyukai diri berarti memberi ruang untuk belajar jadi lebih baik, tanpa harus langsung jadi baik.

🧠 4. Latih Suara di Dalam Kepala

Diri kita bisa rusak bukan karena cacat nyata, tapi karena kritik internal yang keras.

Kalimat seperti:

"Kamu nggak akan pernah cukup."
"Kamu gagal."
"Orang lain pasti lebih baik dari kamu."

...itu bukan kenyataan, tapi bias kognitif yang sering berulang. Ubah narasi itu jadi:

“Aku sedang belajar.”
“Aku boleh salah.”
“Aku tetap layak dicintai.”

Suara dalam kepala yang ramah bisa jadi alat bantu utama untuk menyukai diri yang belum jadi siapa-siapa.

❤️ 5. Pelan-pelan Latih Welas Diri (Self-Compassion)

Menyukai diri yang tidak sempurna butuh latihan, bukan motivasi dadakan. Coba langkah kecil ini:

  • Maafkan diri sendiri ketika gagal.

  • Berhenti meminta izin untuk beristirahat.

  • Tidak menyalahkan diri saat merasa sedih.

Self-compassion bukan kelemahan. Itu adalah bentuk keberanian untuk mengakui kemanusiaanmu.

✨ Kamu Layak Disukai, Bahkan Oleh Dirimu Sendiri

Nggak ada manusia yang utuh tanpa retakan. Tapi bukan berarti kita harus menambal semuanya supaya terlihat utuh. Kadang, justru retakan itulah yang bikin kamu jadi kamu.

Belajar menyukai diri yang nggak sempurna adalah cara paling tenang untuk hidup dengan damai. Karena pada akhirnya, kamu akan hidup bersama dirimu sendiri lebih lama daripada siapa pun.

Jadi, pastikan kamu jadi teman yang paling bisa kamu andalkan.

0Komentar