Dalam hidup, kita sering merasa tertinggal. Saat orang lain sudah mapan, punya rumah, mobil, bahkan pasangan yang siap diajak berlibur ke luar negeri—kita masih bergelut dengan tumpukan deadline, tabungan yang pas-pasan, dan pertanyaan eksistensial tiap malam: “Aku ini sebenarnya ngapain sih hidup?”
Kalau kamu pernah merasa seperti itu, tenang. Kamu tidak sendirian. Artikel ini akan membahas cara tetap tenang dan waras, meski hidup masih dalam fase “belum punya apa-apa”. Yuk kita mulai.
1. Ubah Definisi “Punya Sesuatu”
Pertama-tama, kita perlu menata ulang makna “punya apa-apa”. Banyak orang menyempitkannya hanya soal materi. Padahal, punya waktu luang, punya kemampuan berpikir kritis, atau bahkan punya selera humor yang nyeleneh—itu juga aset, bro!
Coba tulis 5 hal kecil yang kamu miliki hari ini. Bisa jadi kamu akan sadar, bahwa “belum punya apa-apa” itu hanya perasaan, bukan kenyataan.
2. Kurangi Perbandingan Sosial
Scrolling media sosial bisa jadi racun kalau kamu nggak kuat mental. Melihat teman pamer pencapaian bisa memicu rasa iri dan kecewa, apalagi kalau hidupmu terasa ‘gitu-gitu aja’.
Tips-nya? Batasi waktu media sosial, dan perbanyak waktu di dunia nyata. Bukan berarti kamu harus putus dari internet, tapi beri ruang untuk memvalidasi diri tanpa melihat hidup orang lain sebagai standar.
3. Fokus pada Hal yang Bisa Dikendalikan
Kamu nggak bisa mengontrol kapan rezeki besar datang atau kapan hidup jadi lebih baik. Tapi kamu bisa kontrol bagaimana kamu bersikap hari ini.
Coba tanyakan ke diri sendiri:
Apa satu hal kecil yang bisa aku lakukan hari ini agar besok sedikit lebih baik?
Dengan fokus ke tindakan, kamu akan merasa lebih berdaya dan tenang.
4. Berlatih Rasa Cukup (Sikap Qana’ah)
Salah satu kunci ketenangan adalah bisa merasa cukup dengan apa yang ada sekarang. Bukan berarti pasrah, tapi menghargai proses yang sedang dijalani.
Kalau hari ini kamu bisa makan, tertawa, tidur dengan nyenyak, itu sudah lebih dari cukup bagi banyak orang di luar sana. Bersyukur bukan tanda lemah, tapi bukti kamu punya kendali batin.
5. Bangun Kepercayaan Diri Pelan-pelan
Sering kali, kita merasa tidak punya apa-apa karena mengukur nilai diri dari pencapaian. Padahal, proses menjadi pribadi yang tangguh adalah hal berharga yang jarang terlihat.
Mulailah bangun kepercayaan diri dari hal kecil:
-
Konsisten bangun pagi
-
Menyelesaikan pekerjaan tepat waktu
-
Merawat diri sendiri
Konsistensi ini akan membangun rasa percaya bahwa kamu bisa, meski sekarang belum terlihat hasilnya.
6. Berani Merasa, Tanpa Terlalu Lama Tenggelam
Merasa sedih, kecewa, gagal itu wajar. Jangan buru-buru “healing” atau menyangkal perasaan. Tapi jangan juga tenggelam dalam kesedihan terlalu lama.
Izinkan diri menangis. Tapi setelah itu, bangkit lagi. Hidup bukan tentang berapa kali kamu jatuh, tapi berapa kali kamu bersedia untuk coba berdiri lagi.
7. Ingat: Hidup Bukan Lomba Siapa Cepat Sukses
Kita semua punya garis waktu masing-masing. Ada yang sukses di usia 20, ada juga yang baru menemukan makna hidup di usia 40. Kamu nggak terlambat, kamu cuma sedang dalam fase belajar.
Daripada tertekan karena belum punya segalanya, lebih baik belajar punya kendali atas dirimu sendiri. Karena saat kamu bisa tenang di tengah kekurangan, kamu akan lebih kuat saat kelimpahan datang.
“Belum punya apa-apa” bukan akhir cerita. Justru ini bisa jadi awal dari petualangan paling jujur dalam hidupmu—menemukan dirimu sendiri, tanpa perlu pembuktian ke siapa-siapa.
Tenang saja, kamu sedang tumbuh. Pelan-pelan tapi pasti.
0Komentar